Penurunan kandungan hidrokarbon menggunakan Constructed Wetland Reactor dalam mengolah limbah minyak

Authors

  • Joni Aldilla Fajri Universitas Islam Indonesia, Indonesia
  • Dewi Wulandari Universitas Islam Indonesia, Indonesia
  • Awaluddin Nurmiyanto Universitas Islam Indonesia, Indonesia
  • Aster Rahayu Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33292/ost.v1i2.36

Keywords:

Constructed wetland, Floating wetland, Indogenik bakteri, Vetiveria zizanioides, Minyak lemak

Abstract

Limbah minyak dari kegiatan perbengkalan otomotif umumnya dibuang langsung ke drainase sebelum masuk ke dalam badan air terdekat. Limbah minyak mengandung senyawa aromatik, hidrokarbon, logam dan lainnya yang sangat berpotensi merusak lingkungan. Low cost wastewater treatment seperti wetland memiliki efektifitas yang cukup baik untuk mengolah air limbah domestik dan air limbah spesifik. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kinerja reaktor kontinu wetland kombinasi dengan indigen bakteria dalam mereduksi zat pencemar limbah minyak. Konsorsium indigen bakteri ditambahkan ke dalam reaktor wetland (105 cm x 30 cm x 30 cm) yang terdiri dari kompartement Vertical floating wetland dan constructed wetland dan dioperasikan kontinu selama 30 hari dengan waktu tinggal total 15 hari. Hasilnya menunjukkan bahwa reaktor ini mampu menurunkan konsentrasi minyak-lemak 73-98%, Total Petroleum Hidorkarbon  77-99%, kandungan minyak 67-94%, dan juga minyak dan lemak 49 – 98%. Sehingga dapat disimpulkan, reactor continuous vertical flow wetlands kombinasi dengan indigen bakteri dan tanaman Vetiveria z mampu menurunkan kadar minyak-lemak, dan TPH.

Oil and grease wastewater produced by the automotive workshop mainly introduces to the drainage without any prior treatment. Oily wastewater consists of aromatic compound, hydrocarbon, metal, and other contaminates that had major impairments into the environment. Low cost wastewater treatment e.q: wetland has satisfied performance to treat domestic wastewater and industrial wastewater. Therefore, the purpose of this study is to analyze the performance of continue wetland reactor combined with consortium indigenous bacteria to treat oily wastewater. Consortium indigenous bacteria were added to the three compartments in the reactor (105 cm x 30 cm x 30 cm); vertical floating wetland and constructed wetland, and it was operated for 30 days with the hydraulic residence time (HRT) for 15 days. As results, this reactor could reduce the concentration of oil-grease, total petroleum hydrocarbon (TPH), oil content, and oil grease (OG) at the level of 73-98%, 77-99%, and 49 – 98%, respectively. This result indicates that combination of consortium indigenous bacteria enhances the effectivity of reactor continuous vertical flow wetlands in degrading the oil-grease contaminants.

Author Biographies

Joni Aldilla Fajri, Universitas Islam Indonesia, Indonesia

Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia, Indonesia.

Dewi Wulandari, Universitas Islam Indonesia, Indonesia

Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia, Indonesia.

Awaluddin Nurmiyanto, Universitas Islam Indonesia, Indonesia

Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia, Indonesia.

Aster Rahayu, Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia

Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Ahmad Dahlan. Indonesia.

References

Danh, L. T., Troung, P., & Mammucari, R. (2009). Vetiver grass , vetiveria zizanioides : a choice plant for phytoremediation of heavy metals and organic wastes. International Journal of Phytoremediation, 11 (8), 664-691. https://doi.org/10.1080/15226510902787302

Effendi, H., Munawaroh, A., & Puspa Ayu, I. (2017). Crude oil spilled water treatment with Vetiveria zizanioides in floating wetland. Egyptian Journal of Aquatic Research, 43(3), 185–193. https://doi.org/10.1016/j.ejar.2017.08.003

Estuningsih, S. P., Juswardi, Yudono, B., Yulianti, R. (2013). Potensi Tanaman Rumput Sebagai Agen Fitoremediasi Tanah Terkontaminasi Limbah Minyak Bumi. Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013. Universitas Lampung. Bandr Lampung. 365–370.

Fessenden, R. J., dan Fessenden, J.S. (1986). Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 2 (Terjemahan). Penerbit Erlangga. Jakarta.

Frick, C. M., Farrell, R. E., & Germida, J. . (2014). Assessment of phytoremediation as an in-situ technique for cleaning oil- contaminated sites Assessment of Phytoremediation as an In-Situ Technique for Cleaning Oil-Contaminated Sites .University of Saskatchewan.

Munawaroh, A. (2106). Fitoremediasi limbah minyak bumi dalam air menggunakan tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides) dengan sistem floating wetland. Skrispi. Institut Pertanian Bogor.

Peraturan Daerah (PERDA) Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Baku Mutu Air Limbah

Phenrat, T & Teeratitayangkul, P. (2017). Phytoremediation of Illegally Dumped Petroleum Hydrocarbon-contamined wastewater Using Vetiver (Vetiveria zizanioide (L.) Nash). Thailand: Department of Civil Engineering, Naresuan University.

Rehman, K., Imran, A., Amin, I., & Afzal, M. (2018). Inoculation with bacteria in floating treatment wetlands positively modulates the phytoremediation of oil field wastewater. Journal of Hazardous Materials, 349, 242–251. https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2018.02.013

Ristianingsih, R. (2018). Pengolahan Air Limbah Pencucian PT. KAI Yogyakarta Menggunakan Floating Treatment Wetland Kombinasi dengan Tanaman Vetiver Zizanioides dan Bakteri. Yogyakarta: Jurnal Teknik Lingkungan UII.

Standar Nasional Indonesia No. 6989 (2011). Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah – Bagian 10: Cara uji minyak nabati dan minyak mineral secara gravimetri.

Wilson, N. G., & Bradley, G. (1996). The effect of immobilization on rhamnolipid production by Pseudomonas fluorescens. 525–530.

Yani, I. E. (2012). Uji kemampuan tanaman vetiver (Chrysopogon zizanioides (L.) Roberty) Sebagai Fitoremediator pada proses Bioremediasi Tanah Terkontaminasi PHC (Petroleum Hydrocarbon).

Yudono, B., Said, M. S., Napoleon, A., & Utami, B. M. (2010). Kinetics of Petroleum-Contaminated Soil Biodegraded by An Indigenous Bacteria Bacillus megaterum. HAYATI Journal of Bioscience, 17(4), 155–160. https://doi.org/10.4308/hjb.17.4.155

Downloads

Published

2021-12-31

How to Cite

Fajri, J. A., Wulandari, D., Nurmiyanto, A., & Rahayu, A. . (2021). Penurunan kandungan hidrokarbon menggunakan Constructed Wetland Reactor dalam mengolah limbah minyak. Open Science and Technology, 1(2), 246–256. https://doi.org/10.33292/ost.v1i2.36