Ekstraksi pektin dari kulit buah pisang cavendish (Musa acumminata Cavendish)

Authors

  • Anis Nurhayati Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Pasuruan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33292/ost.vol2no2.2022.73

Keywords:

Kulit Pisang Cavendish, Ekstraksi, Pektin

Abstract

Senyawa pektin umumnya ada dalam dinding sel utama tumbuhan, terutama di sela-sela antara selulosa dan hemiselulosa, fungsi pektin dalam dinding sel tumbuhan sebagai pengikat antara dinding sel. Industri yang biasanya menggunakan Pektin yaitu industri makanan, minyak dan farmasi. Tujuan dari penelitian ini untuk memanfaatkan limbah kulit pisang cavendish (Musa acumminata Cavendish) sebagai alternative sumber pektin. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor, normalitas HCl 0,01N, 0,05N, 0,10N dan waktu ekstraksi 60, 90, 120 menit, ekstraksi dilakukan pada suhu 90°C tahap selanjutnya penyaringan, filtrat yang diperoleh didinginkan dan ditambahkan etanol untuk mengendapkan pektin, kemudian dikeringkan untuk mendapatkan pektin kering. Parameter yang diamati; kemurnian pektin, rendemen pektin dan kadar air. Hasil penelitian menunjukkan pektin dengan kemurnian tertinggi 90,8% dari ekstraksi HCl 0,05N dengan waktu 60 menit. Kemurnian pektin terendah 84,07% dari ekstraksi HCl 0,01N dengan waktu 120 menit. Rendemen pektin tertinggi dari ekstraksi HCl 0,05N waktu ekstraksi 90 menit, yaitu 4.57% dan Rendemen pektin terendah dari ekstraksi HCl 0,01 N waktu ekstraksi 60 dan 120 menit, yaitu 3.11 %. Semua perlakuan ekstraksi terdapat interaksi dan berpengaruh nyata terhadap kemurnian pektin dan Rendemen pektin, namun tidak ada pengaruh nyata pada kadar air pektin.

 Pectin compounds are generally present in the primary cell walls of plants, especially on the sidelines between cellulose and hemicellulose, pectin functions in plant cell walls as a binder between cell walls. Pectin is used in the food, oil, and pharmaceutical industries. The purpose of this study was to utilize Cavendish banana peel waste (Musa acumminata Cavendish) as an alternative source of pectin. The methodology used in this study was factorial randomized block design (RAK) with 2 factors, normality of HCl 0.01N, 0.05N, 0.10N and extraction time of 60.90, 120 minutes, the extraction was carried out at a temperature of 90°C, the next stage was filtering, the filtrate obtained is cooled, and ethanol is added to precipitate the pectin, then dried to obtain dry pectin. Parameters observed; pectin purity, pectin yield, and water content. The results showed pectin with the highest purity, 90.8%, from 0.05N HCl extraction with a time of 60 minutes. The lowest pectin purity was 84.07% from 0.01N HCl extraction within 120 minutes. The highest pectin yield from 0.05 N HCl extraction with 90 minutes extraction time, which is 4.57%, and the lowest pectin yield from 0.01 N HCl extraction with 60 and 120 minutes extraction time, which is 3.11%. All extraction treatments had an interaction and significant effect on pectin purity and pectin yield, but there was no significant effect on pectin moisture content.

Author Biography

Anis Nurhayati, Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Pasuruan, Indonesia

Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Pasuruan, Indonesia

References

Akhmalluddin & Kurniawan, A. (2009). Pembuatan Pektin dari Kulit Coklat dengan Cara Ekstraksi. Semarang: Laporan Penelitian Universitas Diponegoro, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Kimia.

AOAC. (2005). Official Methods of Analysis of The Association Analytical Chemist. . Washington D.C: Inc., USA.

Braverman, J. (1949). Citrus Product. New York : Intersciece Publisher Inc.

Edison, H. (2015). Pisang Varietas Ketan.01 Dominasi Produksi Pisang Kabupaten Lampung Selatan Badan Litbang Selatan. Retrieved September 7, 2022, from balitbu,litbang,pertanian.go.id: http://balitbu.litbang.pertanian.go.id

Alamineh, E.A. (2018). Extraction of Pectin from Orange Peels and Characterizing Its Physical and Chemical Properties. American Journal of Applied Chemistry, 6(2): 51-56.

Evi, Z.,N., N. Yuli, dan Rusdiansjah. (2013). Pengaruh Suhu dan Waktu terhadap Hasil Ekstraksi Pektin dari Kulit Buah Nanas. Simposium Nasional RAPI XII. FT UMS.

IPPA. (2002). What Is Pectin.International Pectin Producers Association. Retrieved Desember 2020, from https://ippa.info/labelling-safety-regulation-of-pectin/

Kenastino, P. (2003). Kadar Kolesterol Darah Mencit (Musmusculs) setelah Pemberian Pektin Kulit Jeruk Bali dan Korelasinya terhadap Berat Hati dan Sekum. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia.

Kertesz, Z. (1951). The Pectic Substance. New York: Intersciece.

Muhidin, D. (1999). Agroindustri Papain dan Pektin. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.

Nurhayati, N., Maryanto, M., & Tafrikhah, R. (2016). Ekstraksi Pektin dari Kulit dan Tandan Pisang dengan Variasi Suhu dan Metode. Agritech, 36, 327 - 334. Doi: http://dx.doi.org/10.22146/agritech.16605

Pearson, D. (1971). The Chemical Analysis of Food. New York: 6th edition Chemical Publishing.

Rahmi, S.C.A & Satibi, L. (2014). Pengaruh Waktu Ekstraksi Kulit Buah Pisang Kepok dengan Pelarut HCl 0.1 N pada Pembuatan Pektin. Konversi, 3(2), 47-53.

Suyanti, S & Arif, A. B. (2012). Produk Diversifikasi Olahan Meningkatkan Nilai Tambah dan Mendukung Pengembangan Buah Papaya (carica papaya) di Indonesia. Buletin Teknologi Pasca panen Pertanian.

Winarno, F. (1997). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia.

Downloads

Published

2022-11-21

How to Cite

Nurhayati, A. (2022). Ekstraksi pektin dari kulit buah pisang cavendish (Musa acumminata Cavendish). Open Science and Technology, 2(2), 136–142. https://doi.org/10.33292/ost.vol2no2.2022.73