Kajian viabilitas benih sorgum (Sorghum bicolor [L] Moench.) varietas numbu dan UPCA-S2 akibat pengusangan dipercepat maupun periode simpan alami

Authors

  • Ni Made Herawati Universitas Lampung, Indonesia
  • Eko Pramono Universitas Lampung, Indonesia
  • Muhammad Kamal Universitas Lampung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33292/ost.vol1no1.2021.5

Keywords:

Benih, Etanol, Sorgum, Viabilitas

Abstract

Kemunduran benih dapat terjadi akibat lamanya periode penyimpanan atau pengusangan cepat. Viabilitas benih akan lebih rendah karena meningkatnya kemunduran benih. Percobaan ini bertujuan untuk membandingkan viabilitas benih sorgum varietas Numbu dan UPCA-S2, karena periode simpan alami dan karena pengusangan cepat. Intensitas pengusangan cepat adalah meningkatnya konsentrasi larutan etanol. Sebagian benih disimpan di dalam ruangan bersuhu 27,3 ± 0,9 ?C dan viabilitasnya diamati secara berkala setiap dua bulan hingga 6 bulan. Sebagian benih sorgum lainnya diperlakukan dengan melembabkannya dalam larutan etanol dengan peningkatan konsentrasi 0, 4, 8, dan 12%, masing-masing selama 24 jam. Periode simpan alami dan juga perlakuan intensitas pengusangan cepat berpengaruh secara signifikan (P <0,01) pada persentase kecambah normal dan kecepatan perkecambahan. Viabilitas benih kedelai Numbu maupun UPCA-S2 menurun secara signifikan pada perlakuan pengusangan cepat dengan konsentrasi etanol 8%, juga pada perlakuan periode penyimpanan dua bulan.

Seed deterioration can occur by the length of the storage period or accelerated aging. The viability of seeds will be lower due to increasing seed deterioration. This experiment aimed to compare the viability of the seeds of two varieties of sorghum, Numbu, and UPCA-S2, due to the natural storage period and due to accelerated aging.  The intensity of aging was the increasing concentration of ethanol solution. Some seeds were stored in a room with a temperature of  27,3 ± 0,9?C, and their viability was observed periodically every 2 months up to 6 months. Some other sorghum seeds were treated by moisturizing them in ethanol solution with increasing concentrations, 0, 4, 8, and 12%, each for 24 hours. Seed viability was observed at each end of the rapid aging treatment. The storage period and the intensity of aging treatment significantly (P<0,01) reduced the percentage of normal seedling and germination speed.  The viability of Numbu soybean seeds and UPCA-S2 decreased significantly in the accelerated aging treatment with 8% ethanol concentration, also in the two-month storage period treatment.

Author Biographies

Ni Made Herawati, Universitas Lampung, Indonesia

Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Indonesia

Eko Pramono, Universitas Lampung, Indonesia

Jurusan Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Indonesia

Muhammad Kamal, Universitas Lampung, Indonesia

Jurusan Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Indonesia

References

Anggraeni, N. D. (2013). Kemampuan Benih Kedelai (Glycine max L.) Untuk Mempertahankan Viabilitasnya Setelah Didera dengan Etanol. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Balai penelitian Tanaman Serealia. (2011). Deskripsi Varietas UPCA. Maros Sulawesi Selatan.

Belo, S.M., & Suwarno F.C. (2012). Penurunan Viabilitas Benih Padi (Oryza sativa L.) Melalui Beberapa Metode Pengusangan Cepat. Jurnal Agronomi. 40(1): 29-35.

Direktorat Budidaya Serealia. (2013). Kebijakan direktorat jenderal tanaman pangan dalam pengembangan komoditas jagung, sorgum dan gandum. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Kementan RI. Jakarta

ISTA. 2009. International Rules for Seed Testing. Third Edition. International Seed Testing Association. Zurich.

Justice, O.L., & Bass. L.N. (2002). Prinsip dan Praktik Penyimpanan Benih. Rennie.R, Penerjemah. Jakarta. Raja Grafindo. Terjemah dari: Principles and Practices of Seed Storage.

Kapilan, R. (2015). Accelerated Aging Declines the Germination Characteristics of the Maize Seeds. Scholars Academic Journal of Biosciences, 3(8): 708-711

Maguire, J.D. (1962). Speed of Germination – aid in Selection and Evaluation for Seedling Emergence and Vigor. Crop Science, 2: 176-177.

Pramono, E. (2010). Pengaruh Pupuk Organik Dan Pupuk Mikro Pada Produksi dan Mutu Benih Padi (Oryza sativa L.). Jurnal Agronomika 10(2):11-22.

Rosida, A., Sari, M., & Qadir, A. (2015). Pendugaan Vigor Daya Simpan Benih Kubis (Brassica oleracea L. var. capitata) Menggunakan Metode Pengusangan Cepat dengan Etanol. Jurnal Hortikultura Indonesia, 6(3): 152-160.

Sadjad, S. (1993). Dari Benih Kepada Benih. PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Sirappa, M.P. (2003). Prospek Pengembangan Sorgum di Indonesia sebagai komoditas Alternatif untuk Pangan, Pakan, dan Industri. Jurnal Litbang Pertanian. 22(4): 133-140.

Subantoro. R (2014). Studi Pengujian Deteriorasi (Kemunduran) Pada Benih Kedelai. Mediagro, 10(1):23-30.

Sutopo, L. (2004). Teknologi Benih. Penerbit Rajawali. Jakarta.

Timotiwu, P.B., E. Pramono, Agustiansyah, & N.W.A.S. Asih. (2017). Effect of Storage Periods on Physical Quality and Seed Vigor of Four Varieties of Sorghum (Sorghum Bicolor [L.] Moench.). Research in Agriculture, 2(2):29-40.

Downloads

Published

2021-03-22

How to Cite

Herawati, N. M. ., Pramono, E., & Kamal, M. . (2021). Kajian viabilitas benih sorgum (Sorghum bicolor [L] Moench.) varietas numbu dan UPCA-S2 akibat pengusangan dipercepat maupun periode simpan alami. Open Science and Technology, 1(1), 37–47. https://doi.org/10.33292/ost.vol1no1.2021.5