Added value analysis of citronella oil processing using the hayami method

Authors

  • Kiki Yulianto Andalas University, Indonesia
  • Teguh Mizwarni Anugrah Andalas University, Indonesia
  • Santosa Santosa Andalas University, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33292/ost.vol4no1.2024.109

Keywords:

Citronella agro-industry, Value-added, Hayami Method

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan minyak serai wangi menggunakan Metode Hayami. Minyak serai wangi merupakan komoditas penting dalam industri parfum dan kosmetik dengan nilai komersial yang signifikan. Metode Hayami digunakan sebagai alat evaluasi untuk mengukur efisiensi dan dampak ekonomi dari proses pengolahan minyak serai wangi. Melalui survei lapangan, pengumpulan data, dan analisis statistik, penelitian ini mengidentifikasi berbagai tahap dalam proses pengolahan minyak serai wangi dan mengukur nilai tambah yang dihasilkan pada setiap tahap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan minyak serai wangi adalah Rp1.000/kg. Marjin yang diperoleh didistribusikan untuk masing-masing faktor, yaitu keuntungan sebesar 88%, tenaga kerja sebesar 12%, dan sumbangan input lain sebesar 0%. Temuan ini memberikan wawasan tentang manfaat ekonomi dari pengolahan minyak serai wangi dan memberikan informasi bagi perencanaan pengembangan industri berbasis serai wangi serta upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, menciptakan peluang ekonomi baru, serta mendukung pertumbuhan sektor ini secara berkelanjutan.

This study aims to analyze the value-added generated from citronella oil processing using the Hayami Method. Citronella oil is an important commodity in the perfume and cosmetics industry with significant commercial value. The Hayami Method was used as an evaluation tool to measure the efficiency and economic impact of citronella oil processing. Through field survey, data collection, and statistical analysis, this study identified the various stages in the citronella oil processing stages and measured the value-added generated at each stage. The value-added resulted from citronella oil processing was IDR1,000/kg. The margins obtained were distributed to each factor, namely business profit at 88%, labor wages at 12%, and contribution of other inputs at 0%. The findings of this study provide insight into the economic benefits of citronella oil processing and inform development planning for citronella-based industries as well as efforts to improve the welfare of local communities, create new economic opportunities, and support the sustainable growth of this sector.

Author Biographies

Kiki Yulianto, Andalas University, Indonesia

Agriculture Industrial Technology Study Program, Andalas University, Indonesia

Teguh Mizwarni Anugrah, Andalas University, Indonesia

Agriculture Industrial Technology Study Program, Andalas University, Indonesia

Santosa Santosa, Andalas University, Indonesia

Agriculture Industrial Technology Study Program, Andalas University, Indonesia

References

Artika, I. B. E., & Marini, I. A. K. (2016). Analisis nilai tambah (value-added) buah pisang menjadi keripik pisang di Kelurahan Babakan, Kota Mataram. Ganaç Swara, 10(1) .

Asful, F. (2022). Kajian tindak keberfungsian organisasi petani dalam pengembangan inovasi sosial di setiap rantai nilai agro-industri kerakyatan. 2(1), 199–207.

Budiman, A., Yusri, J., & Tety, E. (2014). Analisis efisiensi dan nilai tambah agro-industri tahu di Kota Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau, 1(1), 1–12.

Central Bureau of Statistics. (2020). Jumlah penduduk Indonesia menurut mata pencaharian. Publikasi Statistik Indonesia 2020 Edisi Februari. https://www.bps.go.id/publication/2020/04/29/e9011b3155d45d70823c141f/statistik-indonesia-2020.html

Dewanti, R. P. (2016). Analisis perbandingan nilai tambah dan profitabilitas olahan baby fish mas pada UKM di Kabupaten Bogor [Undergraduate Thesis]. Bogor Agricultural University.

Hariyono, & Trihastuti, V. (2021). Prospek agribisnis penyulingan serai wangi menjadi minyak atsiri di Desa Tanah Merah, Kecamatan Belitang Madang Raya, Kabupaten OKU Timur. Jurnal Bakti Agribisnis, 7(1), 1–9. https://doi.org/10.53488/jba.v7i01.96

Hayami Y, Kawagoe T, Morooka Y, Siregar M. 1987. Agricultural Marketing and Processing in Upland Java. A Perspective from a Sunda Village. Bogor: The CPGRT Centre.

Hidayat, S., Marimin, Suryani, A., Sukardi, & Yani, M. (2012). Modifikasi Metode Hayami untuk perhitungan nilai tambah pada rantai pasok agro-industri kelapa sawit. Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 22(1), 22–31.

Novitasari, E., Wagiono, & Wulandari, Y. S. (2023). Business development strategy of serai wangi (citronella oil) refinery case study: Pandawa Pilangsari Cooperative, Majalengka Regency. Elsa: Jurnal Agrimanex, 3(2), 140–148.

Rafi, N. W. (2021). Rancang bangun kompor penyulingan minyak serai wangi (citronella oil) berbahan bakar oli bekas (used lubricant). Faculty of Agriculture and Biosystem Technology. Andalas University. Padang.

Rizal, M., & Djazuli, M. (2006). Strategi pengembangan minyak atsiri Indonesia. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 28(5), 13–14.

Soediono, B. (1989). Sifat fisik tanah dan kemampuan tanah meresapkan air pada lahan hutan, sawah, dan permukiman. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(29), 160.

Sudiyono, A. (2004). Pemasaran pertanian. UMM Press. Malang.

Surakhmad, W. (2004). Metode ilmiah penelitian: Metode dan teknik penelitian. Tarsito. Bandung.

Yuhono, J. T., & Shinta, S. (2006). Status pengusahaan minyak atsiri dan faktor-faktor teknologi pasca panen yang menyebabkan rendahnya rendemen minyak. Buletin Litro, 17(2), 79–90.

Downloads

Published

2024-04-03

How to Cite

Yulianto, K., Anugrah, T. M., & Santosa, S. (2024). Added value analysis of citronella oil processing using the hayami method. Open Science and Technology, 4(1), 1–8. https://doi.org/10.33292/ost.vol4no1.2024.109